TOKYO GIRL “Gadis Berjalan di Masa Depan”
|
Kamis, 13 Juli 2017
|
Review Film
|
TOKYO GIRL adalah sebuah film romance fantasi Jepang yang
ditayangkan pada tahun 2008, menceritakan tentang seorang gadis dari masa depan
yang bisa berkomunikasi dengan seorang pria dimasa lampau menggunakan sebuah
telepon genggam. Diperankan oleh Kaho (Miho), Kazuma Sano (Miyata Tokijirou),
Naomi Akimoto (Ibu Miho), dan Yoshimasa Kondo (Paman Atsushi). Dalam ceritanya,
bermula ketika terjadi sebuah gempa di Jepang dan munculnya lubang cacing.
Lubang cacing adalah sebuah lorong waktu yang dipercaya bisa menghubungkan masa
lalu dengan masa sekarang. ketika lubang cacing muncul, benda apapun yang masuk
kedalam nya akan terlempar ke masa lampau.
Miho-san berusaha untuk mencari telepon genggamnya, sampai
ketika bulan purnama tiba, teleponnya tersebut bisa terhubung. Pria tersebut
adalah Miyata Tokijirou, seorang murid dari Natsume Souseki yang merupakan
novelis terkenal dijamannya. Tokijirou sangat menginginkan untuk mempunyai
novel yang ia tulis sendiri sebagai karyanya dimasa itu ataupun masa depan.
Miho-san yang berada dimasa depan, telah membantu Tokijirou
untuk dapat menulis novelnya dengan baik. Hari berganti, komunikasi yang mereka
lakukan semakin baik, dan Miho mendapatkan sebuah hadiah yang diberikan oleh
Tokijirou dari zaman Meiji, melalui sebuah Toko kerajinan.
” Bahkan jika waktu 100 tahun memisahkan kita. Masih terasa
seperti jantung kamu berada dalam inci.”
Itulah kutipan yang diberikan oleh Tokijirou kepada Miho.
Sampai suatu hari Miho mendapatkan berita berita dari teman
ibunya yang juga seorang penulis, Paman Atsushi ,tentang kabar kematian
Tokijirou dimasa lalu. Mendengar hal
itu, Miho berusaha untuk memberitahu Tokijirou agar mengikuti
perkataannya supaya terhindar dari kematiannya tersebut. Tapi Tokijirou tetap
bersikukuh untuk melakukan apa yang harus dia lakukan. Dalam hal ini Tokijirou
bermaksud untuk menyelamatkan seorang gadis yang hampir tenggelam didanau.
Gadis tersebut adalah anak dari pemilik toko kerajinan yang kelak akan menjaga
hadiah yang akan diberikan Tokijirou kepada Miho.
100 tahun berlalu sejak kejadian itu, Paman Atsushi berhasil
menemukan skrip asli tulisan tangan Tokijirou dari cucu Adiknya. Naskah
tersebut yang akhirnya diterbitkan sebagai novel pertama Tokijirou. “Gadis
Berjalan di Masa Depan” adalah judul novel Tokijirou yang terinspurasi dari
pertemuannya dengan Miho melalui sebuah telepon genggam.
edit
CUANTIKSSSSSS
BalasHapusCUANTIKSSSSSS
BalasHapus